Assalamu’alaikum warrahmatullah
wabarakatuh
Pada
artikel ini, saya akan membahas hal-hal apa saja yang bisa kita lakukan agar
keberadaan industri kimia menjadi ramah lingkungan. Kenapa saya ingin membahas
permasalahan ini? Berdasarkan pengalaman pribadi saya ketika Sekolah Menengah
Atas (SMA), saya bersekolah di SMA Negeri 1 Anyer yang sangat dekat dengan Kota
Cilegon, salah satu kota industri terbesar di Indonesia.
Di Kota Cilegon, kita bisa dengan
sangat mudah menemukan pabrik-pabrik yang bergerak di bidang industri kimia,
seperti PT Asahimas Chemical, PT Chandra Asri Petrochemical, PT
Bayer, PT Krakatau Steel, PT Krakatau Posco, dan sebagainya. Hal yang sangat
sering mencuri perhatian saya adalah, limbah hasil produksi pabrik-pabrik kimia
tersebut sering mencemari lingkungan perairan dan udara Kota Cilegon. Tidak
jarang masyarakat sekitar sering terganggu dengan bau yang tidak sedap hasil
dari pengolahan pabrik-pabrik tersebut yang dialirkan ke sungai yang mengalir
ke Pantai Anyer.
Begitu juga polusi udara
yang dihasilkan. Asap hitam hasil pembakaran salah satu pabrik yang bergerak di
pembuatan besi dan alumunium sangat sering mengkhawatirkan masyarakat sekitar.
Bahkan, pernah sekali waktu terjadi kesalahan sistem produksi di PT Krakatau
Posco yang menyebabkan debu-debu zat kimia yang berwujud seperti kristal jatuh
ke pemukiman warga. Tentu saja permasalahan ini bisa saja mengganggu sistem pernapasan
warga.
Solusi yang dapat
kita lakukan untuk menghindari pencemaran linkungan akibat limbah pabrik hasil
produksi pabrik kimia salah satunya adalah dengan Green Chemical Process. Green
Chemical Process (Proses Kimia Hijau) merupakan sebuah alternatif baru untuk
mengatasi berbagai masalah lingkungan yang dihasilkan dari aktifitas produksi
pabrik kimia, agar keberadaan pabrik kimia dan produk-produk yang dihasilkan
akan menjadi lebih bersahabat bagi lingkungan terutama masyarakat sekitar. Kelestarian
alam turut menjadi salah satu prioritas dari pengoperasian proses kimia hijau
ini. Hal ini akan menjadi bahan pertimbangan yang utuh dan matang sejak
tahap perancangan proses dan pilihan bahan kimia yang dipakai, perancangan
pabrik, hingga proses pengolahan limbah.
Bahan
baku yang dipilih dalam melakukan produksi sangat dianjurkan memilih bahan baku
yang bersifat terbarukan (renewable) dan
juga dapat didaur ulang (recycleable).
Dalam menggunakan energi, terutama bagi pabrik-pabrik yang sering melakukan
sistem pembakaran untuk menghasilkan produk yang diinginkan, sangat disarankan
untuk meminimalisir energi yang terbuang (heat
integration) yang dapat menyebabkan pemanasan global (global warming), dan sangat dianjurkan untuk sebisa mungkin
menggunakan bahan bakar nabati (biofuel),
atau bisa juga menggunakan energi matahari.
Bahkan,
jika memungkinkan, gas CO2 yang terbuang dapat ditangkap kembali (CO2 capture) agar sebisa
mungkin meminimalisir pencemaran lingkungan. Metode ini, dapat digunakan pada
industri-industri kimia yang bergerak di bidang Petrokimia seperti PT Asahimas Chemical,
PT Chandra Asri Petrochemical, PT Krakatau Steel, PT Krakatau Posco, PT Sankyu, dan juga
pabrik yang menghasilkan produk makanan seperti PT Indofood, PT Wingsfood, PT
ABC Central Food Industry, juga pabrik-pabrik lain yang menerapkan ilmu/hukum
kimia dalam menghasilkan produknya.
Dengan
menerapkan Green Chemical Process, diharapkan pabrik-pabrik yang bergerak di
bidang industri kimia dapat lebih memperhatikan keramahan lingkungan dalam
menghasilkan produknya. Sudah saatnya tercipta industri kimia yang ramah akan
lingkungan, sehingga tidak mengganggu keasrian alam, dan profesi-profesi
masyarakat seperti bertani, berkebun, nelayan dapat terjaga. Diharapkan juga
kepada mahasiswa khususnya jurusan Teknik Kimia, baik yang masih menjadi
mahasiswa baru, atau yang sedang kuliah, bahkan yang hampir selesai menempuh
program S1, agar terus menciptakan inovasi-inovasi baru, agar bukan hanya
menjadi mahasiswa/i yang paham akan ilmu Teknik Kimia, tetapi juga mengerti
bahwa kita harus menjaga alam Indonesia demi anak cucu kita kelak.
Sekian
artikel saya tentang Solusi dan Inovasi Agar Industri Kimia Menjadi Ramah Lingkungan. Mohon
maaf jika terdapat kesalahaan dalam penulisan artikel saya ini.
Wassalamu’alaikum
warrahmatullah wabarakatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar